Universal Mobile Telephone Service merupakan sebuah standar interface-udara visioner yang lambat laun berkembang sejak akhir 1960 dibawah perlindungan European Telecommunications Standards Institute (ETSI). Operator-operator eropa, pabrik-pabrik, dan regulator mengembangkan versi awal dari UMTS secara bersama-sama sebagai standar interface-udara terbuka bagi telekomunikasi nirkabel generasi ke-tiga.
UMTS diajukan oleh ETSI ke lembaga IMT-2000 milik ITU pada tahun 1998 untuk dipertimbangkan sebagai standar internasional. Pada saat itu, UMTS dikenal sebagai UMTS Terrestrial Radio Access (UTRA), dan dirancang untuk menyediakan jalur peningkatan kapasitas tinggi untuk GSM. Pada saat pergantian abad, beberapa teknologi lain yang bersaing dengan wideband CDMA (W-CDMA) menyetujui untuk bergabung dengan standar tunggal W-CDMA, dan hal ini menghasilkan standar W-CDMA yang sekarang ini disebut UMTS.
UMTS, atau W-CDMA menjamin kemampuan terakhir dengan teknologi TDMA generasi kedua yaitu GSM, IS-136, dan PDC, sebagaimana pada teknologi TDMA 2.5G. Struktur jaringan dan pemaketan level bit pada data GSM digunakan pada W-CDMA, dengan penambahan kapasitas tambahan dan bandwidth yang disediakan oleh teknologi interface-udara CDMA. Kini, W-CDMA merupakan fokus utama dari lembaga standar dunia 3GPP, sedangkan ETSI menjadi organisasi yang mengkoordinasikan usaha standar W-CDMA, perkembangan W-CDMA sekarang melibatkan pabrik-pabrik, operaor-operator dan regulator terkemuka dari keanggotaan 3GPP.
Standar interface udara W-CDMA telah dirancang untuk layanan nirkabel berbasis-paket, sehingga komputer, perangkat hiburan, dan telepon dapat berbagi jaringan nirkabel bersama dan terhubung ke internet, kapanpun, dimanapun. W-CDMA akan mendukung kecepatan data paket hingga 2.048 Mbps per user (jika user diam), kemudian memungkinkan data, multimedia, audio streaming, video streaming, dan layanan jenis broadcast kualitas tinggi kepada pelanggan. W-CDMA versi masa depan akan mendukung kecepatan data user diam melebihi 8 Mbps. W-CDMA menyediakan fitur-fitur jaringan public dan private, sebagaimana videoconference dan virtual home entertainment (VHE). Perancang W-CDMA berpendapat bahwa penyiaran, m-commerce, game, video interaktif , dan jaringan privat virtual akan menjadi mungkin di seluruh dunia, semua dari perangkat nirkabel portabel kecil.
W-CDMA membutuhkan alokasi spektrum minimum 5 MHz, yang mana merupakan perbedaan terpenting dari standar 3G lainnya. Meskipun W-CDMA didesain untuk menyediakan kemampuan dan interoperabilitas akhir untuk semua aplikasi dan perangkat switching GSM, IS-136/PDC, GPRS, dan EDGE, hal ini menjadi jelas bahwa bandwidth interface udara yang lebih lebar pada W-CDMA mensyaratkan perubahan lengkap pada perangkat RF di setiap base station. Dengan W-CDMA, kecepatan data dari serendah 8 kbps hingga setinggi 2 Mbps akan dibawa secara simultan pada satu kanal radio W-CDMA berukuran 5 MHz, dan setiap kanal akan dapat mendukung panggilan voice sebanyak 100 hingga 350 secara simultan, tergantung pada penyektoran antena, kondisi propagasi, kecepatan pengguna, dan polarisasi antena. Ketentuan umum adalah W-CDmA menyediakan paling sedikit enam kali peningkatan efisiensi spektral dibandingkan dengan GSM.
Karena W-CDMA akan membutuhkan peralatan base station baru yang mahal, instalasi dari W-Cdma akan menjadi lambat dan gradual. Dengan begitu, jalur perubahan menuju 3G adalah dengan menggunakan ponsel dengan dual mode atau tri-mode sehingga dapat berpindah teknologi secara otomatis dari teknologi TDMA, EDGE, atau W-CDMA.
Rujukan : Wireless Communications : Principles and Practice, Second Edition, Theodore S. Rappaport, 2002
Leave a comment